Kabupaten
Sambas terletak dibagian paling utara Provinsi Kalimantan Barat, yaitu berada
di posisi 0033’-2008’ Lintang Utara dan 108039’-110004’ Bujur Timur. Setelah
diterbitkannya Undang-Undang Nomor 10 tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten
Bengkayang, maka wilayah Kabupaten Sambas memiliki luas 6.395,70 km2, terdiri
dari 19 kecamatan yaitu: Selakau, Pemangkat, Tebas, Sambas, Jawai, Galing,
Selakau Timur, Teluk Keramat, Sejangkung, Sajingan, Paloh, Subah, Salatiga,
Jawai Selatan, Tangaran, Tekarang, Sebawi, Semparuk, dan Sajad dengan letak
administratif dan batas-batas wilayahnya sebagai berikut:
Ø Sebelah Utara berbatasan dengan Sarawak (Malaysia Timur)
Ø Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Singkawang
Ø Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang
Ø Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Natuna
Berdasarkan
peta di atas, terlihat bahwa wilayah Kabupaten Sambas mempunyai karakteristik
geografis yang relatif terbuka dan memiliki akses yang luas terhadap
wilayah-wilayah lainya, yaitu ke wilayah pedalaman seperti Kabupaten
Bengkayang, ke wilayah pesisir seperti Kota Singkawang sampai ke Ibukota
Provinsi, ke wilayah kepulauan lainnya di Laut Natuna, dan ke luar negeri yaitu
Sarawak, Malaysia Timur. Posisi strategis wilayah tersebut tentunya memberikan
peluang untuk peningkatan pembangunan dan aksibilitas sosial budaya serta
ekonomi yang lebih luas baik secara lokal yaitu terhadap daerah-daerah di dalam
negeri maupun dalam skala regional yaitu dengan negara tetangga di kawasan
ASEAN.
Kesadaran
kritis dari masyarakat Indonesia terhadap layanan pendidikan yang bermutu
semakin tinggi, hal ini membawa konsekuensi terhadap kinerja madrasah, utamanya
dalam hal manajemen pendidikan dan madrasah yang akuntabel, transparan dan
akomodatif terhadap perubahan zaman. Kompetisi di tingkat Kabupaten juga telah
menampilkan kecenderungan yang lebih berorientasi pada mutu layanan pendidikan.
Mulai muncul madrasah-madrasah unggul diberbagai daerah yang tidak selalu
berada di pusat-pusat kota. Hal ini menampik mitos lama yang mengatakan madrasah di pusat kota memiliki keunggulan
khas dibanding madrasah-madrasah di daerah pinggiran. Pada jangka pendek, iklim
kompetisi yang sehat antar madrasah disetiap kabupaten/ kota akan memicu
munculnya peningkatan kinerja madrasah. Pada jangka panjang nanti masing-masing
madrasah akan mampu mengembangkan strategi peningkatan kinerjanya.
Masing-masing madrasah saat ini sudah mulai mengembangkan benchmark-nya
sendiri secara lebih realistis.
Kesadaran
masyarakat luas untuk menciptakan madrasah yang bermutu menjadi sumber motivasi
dan tantangan bagi tenaga kependidikan untuk terus belajar dan meningkatkan
kemampuannya. Pemerintah juga memiliki komitmen yang sangat serius untuk
meningkatkan mutu madrasah. Hal ini diwujudkan antara lain dengan tersalurnya
dana Block Grant ke madrasah.
Tantangan
yang dihadapi madrasah dalam waktu dekat ini adalah merespon kesungguhan
pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Menghasilkan lulusan pada
jenjang sederajat yang memiliki kompetensi untuk bersaing dengan negara lain
yang saat ini lebih maju dari Indonesia. Konsekuensi dari Perdagangan Bebas,
saat ini di tingkat regional maupun internasional, regulasi pemerintah sudah
mengizinkan investasi pihak asing masuk dalam wilayah bisnis pendidikan dengan
saham maksimal 49%. Artinya kehadiran tenaga kerja dari negara lain dengan
segala implikasinya merupakan tantangan yang tidak mungkin dihindari. Kondisi
ini mengandung makna bahwa tenaga kependidikan ditutut bekerja lebih
profesional dibidangnya masing-masing. Kenyataan ini sekali lagi menegaskan
bahwa tingkat persaingan yang berbasis mutu antar penyediaan jasa layanan
kependidikan sudah semakin keras dan terbuka. Hal ini menjadi tantangan dan
sekaligus peluang bagi madrasah untuk memacu diri agar bisa mencapai kinerja
yang lebih optimal dan professional dibidangnya.
Tantangan
jangka pendek yang dihadapi adalah segera membuat paradigma madrasah kondusif.
Pada jangka menengah madrasah harus mulai melakukan program-rogram untuk
memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Pada jangka panjang tantangan madrasah
adalah menjadi madrasah yang mandiri dan berdaya guna.
Lokasi
MAN 1 Sambas
Peluang
yang dimiliki oleh Madrasah Aliyah Negeri saat ini cukup prospektif dan
potensial. Dilihat dari sudut geografis, MAN 1 Sambas berada di Pusat Ibukota Kabupaten Sambas. Selain
itu, MAN 1 Sambas merupakan Madrasah
Negeri yang tertua di Kabupaten Sambas. Kabupaten Sambas pada saat ini telah
memiliki tiga buah Perguruan Tinggi, yaitu: Institut Agama Islam Sambas (IAIS)
dengan Jurusan Tarbiyah, Politeknik Terpikat Sambas dengan tiga program studi
unggulannya yaitu Prodi Teknik Mesin, Prodi Manajemen Informatika, dan Prodi
Agrobisnis, dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Sambas. Keberadaan
Perguruan Tinggi tersebut khususnya IAIS dan Politeknik disikapi pihak MAN 1
sambas dengan memprogramkan pendidikan keagamaan berbasis Pesantren. Hal ini
dimasudkan agar output dan outcome MAN 1 Sambas dapat terserap pada Perguruan Tinggi
tersebut.
Madrasah
Aliyah Negeri 1 Sambas (MAN 1 Sambas) mulai berdiri pada tahun 2009 yang
merupakan penegerian dari Madrasah Aliyah M. Basiuni Imran Sambas. Selama kurun
waktu 2 tahun (2009-2011) MAN 1 Sambas masih menggunakan sebagian gedung
Madrasah Aliyah Muhammad Basiuni Imran Sambas yang berlokasi di Jalan
Pembangunan No.13 Desa Dalam Kaum Kecamatan Sambas. Sejak 2012 seluruh siswa
MAN 1 Sambas dipindahkan ke gedung baru yang berlokasi di Jalan Raya Sejangkung
Desa Tanjung Mekar Dusun Keranji Kecamatan Sambas sampai sekarang.
Sejak
berdirinya MAN 1 Sambas dari tahun 2009 s/d 2019 telah memiliki beberapa kepala
madrasah, antara lain:
Ø Izuardi, S.Pd mulai Juni 2009 s/d Desember 2009 dengan
status PLT (belum definitif).
Ø Mursidin, M.Ag mulai Januari 2010 s/d Januari 2018 dengan
status tetap (definitif).
Ø Ilham, S.Ag., M.S.I mulai Februari 2018 s/d sekarang
dengan status tetap (definitif)
Visi MAN
1 Sambas
“Terwujudnya Generasi Islam yang Memiliki Kompetensi, Kreatif, Inovatif
dan Menjadi Teladan dalam Pengamalan IMTAQ”.
Misi MAN
1 Sambas
Ø Menumbuhkan semangat belajar untuk meningkatkan penguasaan
di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi;
Ø Mengembangkan penelitian untuk mendapatkan gagasan baru
yang berorientasi pada masa depan;
Ø Mewujudkan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan,
kreatif dan inovatif;
Ø Menumbuhkembangkan semangat penghayatan dan pengamalan
ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, dan;
Ø Mewujudkan warga madrasah yang peduli terhadap diri dan
lingkungannya berlandaskan nilai-nilai
etika sosial.
Tidak ada komentar